Newest Post

halfanx trash

halfanx

Jumat, 22 November 2019
Sejarah Anime, 1907 hingga SekarangSejarah Anime, 1907 hingga SekarangSejarah Anime, 1907 hingga Sekarang

Sejarah Anime, 1907 hingga Sekarang
Animasi telah ada dalam peradaban manusia sejak lebih dari 30.000 tahun lalu. Industri animasi modern telah dimulai kira-kira seratus tahun yang lalu. Setiap negara memiliki perkembangan industri animasi yang berbeda hingga dewasa ini kita mengenal tiga negara yang menjadi pusat industri animasi global : Amerika Serikat, Jepang, dan Prancis. Kali ini, saya akan membahas sejarah perkembangan industri animasi di Jepang yang telah berlangsung selama 111 tahun dan mendunia.

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

1907 - 1931
Sejarah Anime, 1907 hingga Sekarang
Animasi pertama di Jepang diduga dibuat pada 1907 dengan judul Katsudo Shashin (Gambar Bergerak). Rekamannya ditemukan pada 2005 di sebuah koleksi film dan proyektor di Kyoto. Dalam film berdurasi 3 detik ini, seorang anak kecil menulis 活動写真 (Gambar Bergerak) di sebuah papan tulis. Sementara itu, animasi Jepang pertama dengan data yang jelas berasal dari tahun 1917. Ada 3 orang yang dianggap sebagai pencetus industri animasi Jepang : Oten Shimokawa, Junichi Kouchi, dan Seitaro Kitayama.
Karya animasi Jepang pada masa sebelum 1923 banyak yang sulit diperoleh karena gempa besar Kanto tahun 1923 menghancurkan sebagian besar studio animasi awal, dan juga karyanya.
Pada masa ini, gaya animasi Jepang merupakan gabungan dari gaya animasi Barat dan tradisional Jepang. Ini tak lepas dari masuknya produk animasi asing ke Jepang, khususnya dari Amerika Serikat.
Kata animation dalam bahasa Inggris diserap menjadi animeshon lalu anime dalam bahasa Jepang dan diserap kembali ke bahasa Inggris.

1931 - 1945
Sejarah Anime, 1907 hingga Sekarang
Ini adalah periode saat animasi Jepang digunakan untuk kepentingan propaganda Jepang yang berperang melawan Cina, Amerika Serikat, dan Britania Raya. Jepang, di bawah kendali kelompok militer yang ultra-nasionalis, menginvasi Cina pada 1937. Dua tahun kemudian, perang pecah di Eropa dan Jepang masuk dalam kancah Perang Dunia II pada 1941. Seperti negara-negara peserta perang lainnya, Jepang turut mengerahkan industri hiburan untuk kepentingan propaganda, tak terkecuali film animasi.
Pada 12 April 1945, Momotaro : Divine Sea Warriors karya Mitsuyo Seo dirilis dan merupakan film anime bioskop pertama dalam sejarah Jepang. Film yang disponsori Angkatan Laut Kekaisaran Jepang ini berkisah tentang perjuangan Momotaro, seorang tentara Jepang dalam Perang Dunia II bersama teman-temannya yang berwujud hewan melawan pasukan Sekutu yang divisualkan seperti iblis di sebuah wilayah kepulauan. Film lengkapnya bisa disaksikan di YouTube.

1945 - 1959
Sejarah Anime, 1907 hingga Sekarang
Jepang akhirnya kalah perang dan diduduki Sekutu selama tujuh tahun. Produk-produk propaganda Jepang masa perang, termasuk film anime, dihancurkan oleh Sekutu. Namun, beberapa masih dapat diselamatkan.
Era baru industri animasi Jepang dimulai. Pada 1948, Kenzo Masaoka dan Zenjiro Yamamoto mendirikan Nihon Douga Eiga atau Perusahaan Film Animasi Jepang. Perusahaan ini pada 1956 diakusisi oleh Toei, sebuah perusahaan film terkemuka di Jepang, dan menjadi Toei Douga kemudian Toei Animation. Hayao Miyazaki, sutradara anime legendaris dan salah satu pendiri Studio Ghibli, pernah bekerja di Toei Animation antara 1963 dan 1971. Studio ini memproduksi The Tale of White Serpent pada 1958 yang merupakan film anime berwarna pertama. Studio ini nantinya juga akan memproduksi anime legendaris seperti Dragon BallOne Piece, dan Sailor Moon.
Pada periode ini, gaya animasi Jepang banyak dipengaruhi oleh gaya animasi Disney, terutama bentuk mata yang besar, tak seperti pada era sebelum dan saat perang. Gaya ini dipelopori salah satunya oleh Osamu Tezuka dan akan menjadi pondasi bagi gaya menggambar anime yang kita kenal sekarang.

1960 - 1979
Sejarah Anime, 1907 hingga Sekarang
Periode ini merupakan periode di mana Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang menumbuhkan pasar bagi produk animasi atau anime, munculnya serial anime di televisi Jepang, dan ekspansi anime ke luar negeri, terutama Amerika Serikat dan Eropa.
Pada 1960, anime pertama di televisi Jepang, Three Tales disiarkan oleh NHK. Pada 1961, Osamu Tezuka, mangaka legendaris Jepang yang merupakan figur yang setara dengan Walt Disney di industri animasi Jepang, membentuk studio anime Musashi Production dan mempelopori serial anime untuk televisi di tahun 1960-an seperti Astro Boy, yang merupakan karya klasik Tezuka-sensei, dan Kimba the White Lion.
Pada 1960-an, berbagai genre anime seperti robot dan gadis cantik (shoujo) mulai bermunculan.
Pada 1970-an, banyak anime yang ditujukan untuk pemirsa keluarga diluncurkan. Sazae-san disiarkan sejak 1969 sampai sekarang. Doraemon versi pertama ditayangkan pada 1973. Seri World Masterpiece Theater dirilis dari 1969 hingga 2007 yang menceritakan berbagai kisah klasik di Amerika dan Eropa, seperti The Sound of MusicCandy Candy, sebuah anime shoujo yang pernah digandrungi ketika ditayangkan di Indonesia pada 1990-an, disiarkan pada 1976. Pada 1970-an, anime mulai menarik minat anak-anak di Eropa. Serial robot besar juga bermunculan di era 1970-an, seperti seri pertama Gundam, Mobile Suit Gundam pada 1979.

1980-an hingga Sekarang
Sejarah Anime, 1907 hingga Sekarang
Pada 1980-an, anime telah menjadi produk budaya Jepang yang sukses baik di Jepang maupun di luar Jepang. Akihabara, sebuah distrik di Tokyo, telah berevolusi dari sebuah pusat penjualan barang elektronik menjadi pusat subkultur anime dan manga di Jepang. Istilah otaku juga mulai muncul pada awal 1980-an, disokong oleh popularitas serial seperti Gundam. Pada 1985, Studio Ghibli didirikan dan akan menghasilkan film-film anime seperti Grave of the Fireflies (1988), Only Yesterday(1991), dan Ocean Waves (1993). Beberapa anime legendaris juga mulai mendapatkan adaptasi televisi pada 1980-an, seperti Captain Tsubasa (1983) dan Dragon Ball (1986).
Di Indonesia, anime mulai masuk pada awal 1980-an dengan Kum Kum produksi 1975 - 76 menjadi anime pertama yang ditayangkan televisi Indonesia, yaitu TVRI. Pada masa itu, anime yang beredar di Indonesia ada dalam bentuk VHS atau Betamax yang disewakan. Perkembangan anime di Indonesia sempat mengalami masa seret hingga pada Minggu, 4 November 1990, sebuah anime yang akan menjadi fenomena budaya populer di Indonesia, Doraemon (versi 1979) ditayangkan untuk pertama kali melalui kanal RCTI di Jakarta dan Bandung dan SCTV di Surabaya. Doraemonmenjadi salah satu anime yang masih tetap eksis di televisi Indonesia hingga sekarang.
Selain Doraemon, anime yang pernah tayang di televisi Indonesia pada 1990-an dan 2000-an antara lain Sailor MoonCandy CandyChibi Maruko ChanRemiDigimonKickersHoney Bee Hutch, dan Rurorin Kenshin.
Pada 1990-an, anime sudah menjadi produk budaya Jepang yang memiliki basis penggemar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Ketika industri animasi Amerika mulai berpaling ke animasi 3 Dimensi pada pertengahan 1990-an, anime masih menggunakan gaya menggambar tradisional 2 Dimensi.
Anime pula yang membantu banyak orang mengenal Jepang dan kebudayaanya. Dari anime, kita mengenal bahwa sekolah di Jepang dimulai pada pukul 8 pagi, alas kaki harus dilepas saat berada di dalam ruangan, dan kebanyakan orang Jepang tidur di atas kasur yang disebut futon. Banyak orang ingin menetap di Jepang karena melihat kehidupan menyenangkan yang dimunculkan dalam anime. Bahkan, muncul orang-orang yang terobsesi untuk menjadi orang Jepang dan bergaya kejepang-jepangan yang dikenal sebagai weaboo.
Pada 2000-an, bermunculan anime yang lebih banyak mengandalkan fanservice untuk menggaet penonton. Fenomena ini sudah ada sejak 1990-an dan dikritik oleh sebagian orang karena menurunkan kualitas anime. Namun, ada beberapa pula anime yang memiliki alur cerita yang cukup bagus di masa ini. Fenomena ini masih berlanjut pada dekade 2010-an. Fenomena lain (yang juga terjadi di industri hiburan lain beberapa tahun ke belakang) adalah remake anime lawas yang pernah berjaya di masa lalu. Contohnya adalah Captain TsubasaRurorin Kenshin, dan Saint Seiya. Semuanya mendapat remake tahun ini.
Pada 2003, Sprited Away (2001) menjadi anime pertama dan satu-satunya yang memenangi Academy Awards kategori Best Animated Picture.
Kini, anime adalah sebuah industri bernilai pasar 2 triliun yen (238 triliun rupiah) dengan lebih dari seratus judul anime baru tayang setiap tahunnya. Teknik menggambar anime pun semakin canggih dan tenaga kerja bidang animasi dari berbagai negara ikut berperan dalam proses produksi anime seperti Prancis, Korea Selatan, dan juga Indonesia. Bila dulu anime hanya diadaptasi dari manga, kini anime juga ada yang diadaptasi dari light novelvisual novelgame, dan naskah asli.
Dewasa ini, Bukan hanya serial animenya saja yang digandrungi. Mereka yang berhubungan dengan anime seperti penyanyi anisong (lagu anime), seiyuu (pengisi suara), dan sutradaranya juga memiliki basis penggemar tersendiri. Bisnis anime tak terbatas pada serialnya saja, namun juga sampai ke penjualan DVD ataupun Blu-ray, penjualan CD anisong, penjualan pernak-pernik seperti poster, factbook, figurin, dan dakimakura, dan pertunjukan live action. Setiap tahun, selalu ada gelaran cosplay di berbagai kota di dunia di mana para penggemar anime memakai kostum karakter anime favorit mereka. Ukuran mata karakter anime juga cenderung membesar dibandingkan zaman sebelumnya.
Namun, terdapat pula sisi buruk dari anime. Ada banyak orang yang terobsesi dengan karakter anime wanita hingga tak lagi tertarik dengan wanita sungguhan. Bahkan ada yang menikahi wanita imajinatif tersebut!
Masalah kesejahteraan pekerja juga menghantui industri ini. Pada awal 2016, seorang animator di Tokyo membeberkan slip gaji pertamanya. Dari slip tersebut, terungkap bahwa ia mendapat gaji 131.500 yen atau sekitar 16,8 juta rupiah per bulan. Ia dikontrak dengan durasi 3 bulan, hanya mendapat uang gaji dan uang transportasi, dan beban pekerjaannya tidak dibatasi. Sebagai perbandingan, standar gaji bulanan seorang pekerja tetap di Tokyo adalah 250.000 yen atau sekitar 31,94 juta rupiah plus tunjangan. Malah, rata-rata animator pemula digaji kurang dari 100.000 yen atau sekitar 12,78 juta rupiah per bulan dengan jam kerja 11 jam per hari.
Industri anime juga mendapat tantangan besar dari industri animasi Cina dan Korea Selatan yang mulai naik daun. Malah Hideaki Anno, seorang tokoh terkemuka di industri anime dan pembuat serial Evangelion, memprediksi industri anime Jepang akan kolaps dalam 5 tahun (sebelum 2020) pada 2015.
Kualitas cerita dan penggunaan fanservice yang berlebihan juga turut menjadi perbincangan. Tema cerita anime nyaris seragam, tak jauh-jauh dari idol group, kisah cinta anak sekolahan, moe, militer (biasanya dengan militer bergaya Jerman), dan isekai. Fanservice yang disajikan pun bagi sebagian orang dianggap sudah berlebihan seperti adegan pantai atau pemandian air panas yang nyaris selalu ada di anime bertema sekolahan, serta adegan "tabrakan" yang seakan dipaksakan untuk menciptakan fanservice (Saya akan membuat thread tersendiri mengenai sisi gelap anime Jepang).

Sejarah Anime, 1907 hingga Sekarang
Demikian Web Blogger dari saya hanya untuk menyelesaikan pelajaran dari sekolah, saya hanya mencopy paste dari pengetahuan google


Credits: Halfan, Kiki, Gery, Hasan, Siti.

// Copyright © Sejarah Anime //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //